MOP Papua

Siapa yang belum pernah mendengar tentang “april mop atau April Fools’ Day dalam bahasa inggris”  ? tapi taukah kalian kalau di Indonesia atau tepatnya di Papua kita juga memiliki budaya yang hampir serupa. Mereka menyebutnya dengan cerita mop khas Papua.
inilah beberapa cerita Mop yang pernah saya dengar dan berhasil membuat saya tidak bisa menahan tawa :

1. TES ANGKATAN LAUT
ada seorang Napi yang tra tembus Angkatan laut
jadi dia protes ke panitia penerimaan
Napi : “wee….kamu ini bagaimana ? kenapa saya tidak tembus ka ? “
Panitia : ” anda tidak lolos karena tidak bisa berenang…!!!”
Napi dia marah baru dia bilang  ”Yoksna..eee saya punya teman Titus saja tembus Angkatan Udara padahal dia tra bisa terbang……kamu stop tipu-tipu !

2. PESAWAT MAU JATUH”
Ada 3 orang cewek (Jawa, Manado & Papua) naik pesawat.
Tiba-tiba pesawat rusak & akan jatuh.
Cewek Jawa cepat-cepat dandan, cantik sekali.
Teman-temannya tanya :” Kenapa malah dandan?”
Dia menjawab :” Biasanya klo pesawat jatuh yang ditolong pertama yang cantik-cantik″.
Cewek Manado tidak mau kalah.
Dia lipat roknya tinggi-tinggi.
Temannya tanya:” Kenapa lipat rok?”
Dia jawab : ”Yang ditolong pertama kali kan yang pahanya putih”
Cewek Papua jadi sewot.
Dia lepas semua pakaiannya!
Temannya jadi bingung & bertanya : “Kenapa kamu telanjang ?”.
Dia jawab : ” Kalau pesawat jatuh, yang pertama kali dicari adalah KOTAK HITAM-nya”.

3. INJAK
Anak : Bapa…su perna injak Makasar…??
Bapa : Sudah Anak…
Anak : Bapa kalau Surabaya ?
Bapa : Anak…Bapa su injak
Anak : Bapa…kalau Jogja ?
Bapa : sudah Anak…
Bapa su mangantok tapi Anaknya masih tanya jadi Bapa emosi mulai tinggi .
Anak : kalau Jakarta Bapa su perna injak kah ?
Bapa :  Anak semua Pulau Jawa Bapa su pernah injak tapi Anak pu mulut kecil tu yg Bapa belum injak….lebih baik Anak tidur sudah.

4. Kopral dan Jendral
Tete selingkuh, jadi nene marah-marah, lantas nene sms ke tete:
“Buah matoa jatuh di kebaya, Sudah tua tapi Buaya “
Tete tidak terima jadi tete balas nene pu sms:
“Keladi tua rasa pepaya, biar su tua sa juga bosan dengan lubang buaya…!!!”
Lalu nene jawab lagi: “Yooo, lubang buaya itu yang su makan korban jendral-jendral termasuk ko pu kopral kecil itu “

5. Dari Sabang Sampai Sorong
Dua pace Papua, satu dari Sorong, satu lagi dari Merauke, sedang bakalai. Cape bakalai dorang dua stop baku pukul dan mulai baku maki.
Pace dari Sorong: “Eh ko orang Merauke, awas kalo ko pi Jakarta, ko jangan berani lewat Sorong eeee.”
Pace dari Merauke tra mau kalah: “Eh ko orang Sorong, awas ko kalo upacara, jangan ko berani menyanyi Dari Sabang sampai Merauke. Ko stop saja di Sorong eeee..”

*cerita-cerita diatas bertujuan untuk mengenalkan budaya Papua yang belum banyak dikenal dikalangan masyarakat kita sendiri (miris) dan tidak ada sedikitpun niat untuk mengolok-ngolok !
Sumber :  http://bingarkan.wordpress.com